Batik & Kebaya

Sekilas tentang batik Blitar

Belum lengkap ke Kota Proklamator kalau belum ke Griya Batik Balitar yang jaraknya 500 meter dari Makam Ir. SOEKARNO. Tepatnya di Jl. Borobudur No. 28 Kota Blitar Jawa Timur Indonesia. Adalah Nanang Pramadi yang menjadi pioner batik yang berada di Blitar Kota, yang dimulai sejak th. 2007 kemaren. bermula dari seniman tari, seniman patung gembol kayu jati, terakota, dan ternyata sekarang malah menekuni seni batik, bermula dari batik kayu sampai sekarang ke batik tekstil atau kain.
Bermula belajar di Sendang Sari, Bantul Yogjakata, dan di Wirotaman Yogjakarta, maka dikembangkan sendiri di Kota Blitar dengan desain motif yang ada daerah Blitar sendiri semacam; Sekar Jagad Blitar, Koi-Koi Blitar, Onthong-Onthong, Bintang Pancasila, Bendogeritan, dll.
Dengan pengalaman yang ada, tidak ada kepuasan tersendiri di teknis pewarnaannya, maka berpikar keras untuk memperoleh teknis pewarnaan yang simpel, hasil maksimal. Dari reverensi berbagai pihak, maka terciptalah teknik pewarnaan yang sangat memuaskan, hasil warna tajam, bahan murah, dijamin tidak luntur, perawatan sangat mudah. bahkan kami sudah menularkan pengalaman yang sangat berarti ini kepada saudara-saudara kami pembatik di Kota Probolinggo dan Situbondo Jawa Timur, melalui pelatihan yang dikoordinasi Dinas setempat.

Courtesy by : http://batikindonesia.com

 

Sekilas tentang Batik Solo

Apa yang pertama kali muncul di benak pembaca ketika mendengar kata batik? Blogdangkal merasa yakin takhanya Solo saja arah peta pikiran pembaca, ada yang mengarah ke Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, atau Madura, betul, kan? Semua daerah tersebut memiliki jejak rekam sejarah panjang dan menarik tentang batik dengan ciri khasnya masing-masing.
Bukan lantaran saya pernah tinggal setahun di Solo – Saya waktu itu bekerja pada perusahaan penerbitan di daerah yang takjauh dari Pabelan – Lalu, mengetengahkan artikel, “Sekilas tentang Batik Solo”. Hanya sekadar berbagi saja ...

Solo disebut juga dengan Surakarta. Motif batik Solo memiliki ciri khas dengan motif geometris yang mewarnai batiknya. Sebut saja Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik Solo adalah ukuran motifnya yang kecil, atau istilahnya Truntum.

Ada kisah tentang batik Solo, dilansir dari klasika-Kompas, dahulu kala ada seorang ratu yang sedang bersedih karena tidak diperhatikan sang Raja. Ratu yang sedih itupun akhirnya menciptakan batik dengan motif bintang-bintang yang ukurannya kecil-kecil. Motif batik buah karya sang Ratu itupun mencuri perhatian sang raja, sehingga akhirnya Raja memerhatikan Ratu. Dan Raja pun memerhatikan cara Ratu membuat motif kemudian mengembangkan seni batik tersebut.

Parang Kusuma adalah motif batik Solo selain Truntum. Motif Parang Kusuma memiliki ciri bentuknya yang diagonal, dengan cara melukis dari sisi bawah ke atas. Motif ini mengandung makna atau filosofis, bahwa pemakainya memiliki garis atau keturunan raja.

Motif batik khas Solo yang takkalah populer adalah Sekar Jagad. Sekar artinya bunga dan jagad artinya bumi atau dunia. Sebutan “Sekar Jagad” bisa berarti “kumpulan bunga sedunia” atau berarti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia.

sekar-jagadMotif yang mengandung unsur agama pun menghiasi motif khas batik Solo. Semisal motif naga, burung garuda, serta sawat yang merupakan simbol agama Hindu. Untuk hal pewarnaan, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan. Meskipun menggunakan warna putih tetap saja warna kecoklatan mendominasi pada motif batik Solo.

Demikianlah, "Sekilas tentang Batik Solo" - Berbeda dengan Yogyakarta yang dalam batiknya lebih didominasi oleh unsur warna hitam dan putih. Warna sogan atau kecoklatan memang sudah menjadi karakteristik batik Solo. Sogan memiliki arti kerendahan hati dan bersahaja, dekat dengan alam, dengan dengan orang-orang sekitar, serta membumi, atau istilah linggisnya, down to earth kali yaa.
Courtesy by : http://www.adetruna.com 

1 komentar: